Jumat, 21 Juni 2013

Dia, Zia.

Tadi sore, menjelang malem, tanpa sengaja saya udah jadi orang yang serakah& egois. Iya, ini karna soal saya ngerasa kalo udah jahat sama orang yang saya sayangi yang lagi ngebet bangetnya nostalgia sama sahabat baiknya. Setelah pengertian itu dateng, baru saya sadar & menyesal. Kalau orang yang saya sayangi itu berharga, sama seperti sahabat baik saya.
Barulah sadar, kalau ternyata saya memposisikan dia sebagai saya, baru kerasa banget serakahnya saya jadi pacar.
Setelah pengertian itu dateng, jadi kefikiran terus sampe detik saya nulis tulisan ini, atau bahkan waktu saya udah ngga ada. Ini soal 9tahunan yang lalu. Saya waktu itu ada si satu SD yang sama, tapi beda ruang kelas, dan kita hanya saling pandangan waktu dia naik tangga. Terus kita saling liat lagi waktu les nari hari jumat, tapi setelah itu kita ga pernah ketemu lagi karna saya emang ga bakat nari payung waktu itu.hahahah

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Waktu itu tahun 2004, hari pertama saya masuk kelas. Semuanya pada pake putih- biru. rapih, kedodoran, kita ketemu lagi waktu itu, dia duduk dibaris ke tiga, dan saya baris kedua. Kita kenalan, tapi dihari itu saya lupa siapa namanya, waktu itu waktu saya mau tanya siapa namanya, saya keburu ga enak badan dan akhirnya pulang duluan..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semakin lama, banyak banget kecocokan kita, mulai dari selera baju, majalah kesukaan dan apapun yang lagi trend pada masa puber labil sok abg dulu.. hahaha
dia ngenalin saya banyak hal, mulai dari musik, film, tempat main yang asik, semuanya. Dia pinter, pengetahuannya luas. Dia cerdas, nyusun buku aja pagi-pagi sebelum berangkat sekolah, soalnya katanya 'dia' kalo nyusun buku malem-malem pasti besoknya bakal sakit.. hahaha lucu ya..
Dulu, hobi kita bener- bener anak SMP labil sekaliii.. pulamg sekolah main mulu, jajan depan sekolah, main warnet, sampe sore abis gitu kita seringnya main dirumahnya, pasti numpang makan hahaha kesana naik becak dayung bagi berapa orang kadang naik angkot kalo lagi sabar.
Sukanya kita beli es warna warni, entah apa itu namanya. Terus kita hobi nonton bisokop yang isi nya filem- filem indonesia hahaha paling bagus dan quality ya paling Harry Potter zaman itu..
Mamanya, sering banget ajakin saya makan siang bareng, Ayahnya setia banget anter jemput dia.. Baik banget, dia adalah perpaduan mama sama ayahnya ,banget. Ka una, kakanya dia, yang waktu itu masih jadi mahasiswi selalu siaga temenin kita jalan-jalan karna dia yang ngejagain.

Bedamya kita, paling cuma pas disekolah doang, kalo dikelas, dia anak baik-baik..pinter dan nurut guru, kalo saya hobinya cabutan, kalo ga sehari ga bermasalah sm BP kayanya adaaa aja yang kurang..
Saya dan dia bangga banget waktu itu jadi anak paskib..bedanya dia pasukan inti, kalo saya pasukan paling depan, bukan karna paling bagus, tapi karna badan paling gede ha ha ha tiap istirahat paskib, hobinya makan nasi padang yang pedes pake telur bagi 2, berhubung dia uang jajannya banyak, pasti dia beli air mineral botolan dan air di plastik untuk cuci tangan sedangkan saya ya air dari rumah makan padangnya untuk diminum
hahahaha lucu banget kalo di inget- inget. kita beda, tapi itu yang bikin deket. saya beda watak sama dia. tapi kita cocok, kita kompak. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kita ketemu lagi, waktu itu bajunya udah putih abu-abu. Sayangnya kita beda kelas, tapi tiap saya main sama temen- temen kelas saya, dia selalu saya ajak. Jadinya, temen saya temen dia juga. Kita ada di ekskul yang sama (lagi) dan akhirnya kita ada di kelas IPA yang sama. iya karna saya nangis- nangis minta pindah kelas biar bareng dia. Alhamdulillah kesampaian. Banyaaaaak banget hal- hal yang makin bikin kita klop. Yang jelas, disini dia sebagai si malaikat yang ga henti- hentinya bantu saya. Kalo saya, bukan dibilang sering dibantu sama dia. Tapi saya yang selali nyusahin dia hahaha :")
jalan bareng, makan makanan kesukaan, selera sama, semuanya .Dia selalu ada, apapun kondisinya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Hari itu kita pakai kebaya, akhir dari putih abu- abu. Waktu itu saya keterima di undip, dan dia di medan. Sedih rasanya. Nyesel pernah berantem sama dia karna satu hal. Dan itu yang bikin saya janji, ga akan saya sia- siain orang kayak dia. Dulu, diawal perkuliahan, saya ngarep banget saya nemu satu yang kayak dia, Bukan menggantikan dia. tapi menambah daftar orang seperti dia jadi sahabat baik saya. Saya nemu puluhan disini :) Tapi ga ada satupun yang kayak dia. Sampai detik ini, sekarang, temen curhat atau kalo ada apa- apa ya siapa lagi yang saya cari kalao ngga dia. Banyak, ada puluhan.. tapi saya tau semuanya. satu per satu. Siapa mereka. tapi ga ada yang kayak dia.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Banyak, banyak banget temen waktu seneng, tapi ga akan ada yang kayak dia. bukan karna jadiin dia sebagai standart orang yang cocok bersahabat baik sama saya. Tapi memang belum ada yang seperti dia. Kejadian tadi sore, keserakahan tanpa sadar bawa saya ke 9tahun yang lalu, itu yang selalu saya bilang. Saya beruntung. beruntung dalam kondisi apapun. 

I'm a luckyllionaire. I've so many things pleasant.
Dia Rahma Fauzia, sahabat baikku, kakak terbaikku. Kita ketemu se semester sekali. Bahkan 2semester 1x. Si zia, si kawan main becek waktu paskib. si kawan main warnet yang hobi minum teh botol.
Kita beda pulau, tapi dia selalu menjaga dari jarak kejauhan.

Mau segera pulang, lebaran abisin kastengelnya.. hahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar